Keyakinan Teguh di genggamannya
Sangat erat hingga keringat membasahi tangan
Buku-buku jari memutih
Hanya untuk cinta yang takut lari darinya
Sepetik senar menggetarkan sunyi
Mengisi ruang rindu
Tubuhnya bersandar pada pelabuhan harapan dan sederet kata di kertas lusuh
Baru sadar, jika puisi ini sebegitu menariknya
Membuat Bulan tak nampak diri
Bintang yang bersembunyi
Membuat dia semakin kesepian di ujung pelabuhan
Aku Dan Harapan Tak Bernama
Kasih, belenggu mana lagi yang kau cari? Mengikatku di dalam ruangan hampa dengan sang lalu Membuatku hampir mati di tikam kenangan Di balik sekat ini yang kau buat dari jarak Di sana aku bersembunyi dari kenyataan berlapis dinding kelam Langit menatapku geram Pohon menepisku saat aku berteduh dibawahnya Anjing menggonggong Seolah seisi bumi menolak kehadiranku Lalu Neptunus menyeretku ke lautan tak berdasar Tenggelam dalam rindu Dalam sunyi aku mendengar angin menghasutku untuk pergi dari mimpi Di hiruk pikuk lautan terlarang ini aku mendengar kau memanggil namaku Sekali lagi Panggil namaku sekali lagi Aku ingin memastikan, apa itu suara dari ilusiku lagi? Beruntungnya memang benar, itu kau, kasihku Dengan bahtera yang kokoh, kau menyuguhi pertolongan yang ku sebut rumah Tapi kau datang hanya untuk meninggalkan sayatan luka dari kata Meninggalkan hati untuk di tanya Beserta gulungan benang harapan yang kau bawa Aku terulur oleh cinta yang
Komentar
Posting Komentar