Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Rindu

Bergetar jari ini menulis rindu dalam puisi Terseret oleh waktu Meninggalkan jejak di tanah basah Aku kira basah ini dari hujan yang membendung Ternyata di guyur oleh air mata penderitaan Jiwa ini hingga kering Yang di rindukan tak jua sadar Mata dan hati ini selalu menjaga Tanpa berkedip dan berhenti berdetak Tapi justru itu yang membuatku tenggelam dalam rasa takut Aku takut jika mereka lelah menjaga pandangan dan perasaan Entah siapa yang akan lebih dulu ingkar Apa bibir dan telinga akan turun tangan juga? Padahal aku sudah menahan mereka Terutama bibir ini yang ingin berteriak aku lelah mencintaimu Dan telinga ini Bisikan dari angin yang menyuruhnya untuk berhenti mencinta Tapi aku tidak sanggup menutup mata dan hati Mata ini selalu rindu oleh senyuman itu yang di baluri sinar senja Hati ini juga rindu, oleh sentuhan kasih yang lembut Dari pria yang entah sekarang dimana Rindu aku rindu Hingga meriang tubuh ini Di mana kau kasih? Ketahuilah tumpukan puisi