Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Dear My Past

Seandainya kamu tidak sanggup untuk melangkah menuju saya, masa lalumu Tolong jangan tinggalkan jejak sepatumu di jalan setapak yang sedang saya lalui Membuat saya mencari dan mencari Sebuah harapan.

Pudar

Saat air mata mulai menyadari, bahwa jika ia turun lagi itu hanya memperkuras raga Saat hati mulai berhenti berdetak seperti sore kemarin, bahwa ia sadar jika alasan untuk berdebar sudah hilang Saat otak mulai berhenti mengingat untuk mengulas kenangan, bahwa ia sadar jika itu tidak ada guna Saat telinga hanya berisikan dengung, dan tidak ingin mendengar apapun lagi Kemana semua alasan mereka untuk bekerja lagi? Apakah tersapu oleh badai pagi kemarin? Atau sudah usang oleh waktu? Lalu bagaimana sang empu pemilik tubuh untuk hidup? Dunia yang indah

Purnama Terakhir

Kegelapan yang menutupi sinar itu tak jua membuat serigala itu berhenti melolong Rumput yang ku pijak terus bergoyang oleh angin Di pinggir bibir jurang yang menuju palung terdalam Aku berdiri bersama bayangannya Hey! Bisakah kamu mendengar itu? Suara hatiku yang menjerit agar kamu tidak lompat dari jurang Jangan! Jangan kau hilang lagi dari kegelapan Karena aku hanya bisa di sekitarmu dalam kegelapan dan oleh sedikit bantuan sinar purnama Biarkan aku menatap matamu, mendengar nafasmu dan mengucap aku menyayangimu untuk terakhir kalinya Sebelum sinar itu menggantikan kegelapanku

Purnama Terakhir

Kegelapan yang menutupi sinar itu tak jua membuat serigala itu berhenti melolong Rumput yang ku pijak terus bergoyang oleh angin Di pinggir bibir jurang yang menuju palung terdalam Aku berdiri bersama bayangannya Hey! Bisakah kamu mendengar itu? Suara hatiku yang menjerit agar kamu tidak lompat dari jurang Jangan! Jangan kau hilang lagi dari kegelapan Karena aku hanya bisa di sekitarmu dalam kegelapan dan oleh sedikit bantuan sinar purnama Biarkan aku menatap matamu, mendengar nafasmu dan mengucap aku menyayangimu untuk terakhir kalinya Sebelum sinar itu menggantikan kegelapanku