Kata Terakhir

Beberapa waktu yang lalu, saya mencintai seseorang
Saya melewati masa-masa sulit
Saya melewati tekanan yang bisa di bilang tidak biasa
Umur saya memang masih muda
Tapi saya tidak perlu menunggu cukup umur untuk meyakinkan diri saya bahwa yang saya rasakan Cinta atau sekedar rasa suka pada remaja umumnya
Jika saya di suruh untuk menceritakan semua yang terjadi
Saya tidak akan sanggup
Jika pun saya menceritakan itu hanya sebagian dari cerita
Bukan hanya sekedar Cinta bertepuk sebelah tangan
Yang membuat semua sampai serumit ini adalah masa lalu
Saya tidak bisa menerima dia karna masa lalunya
Menurut saya masa lalu yang tidak bisa di toleransi
Tapi saya salah
Dia memang tidak bisa di bilang pria baik-baik
Tapi saya sadar jika saya sendiri yang sudah mengubah dia menjadi pria yang lebih baik
Jika dia melakukan kesalahan di masa lalu
Saya juga demikian membuat kesalahan yang berakibat hingga ke depannya
Saling menyakiti, menyayangi satu sama lain, tapi tidak dengan pengakuan perasaan dari saya ataupun dia
Hingga hati dari masing-masing lelah untuk berjuang
Dia yang berjuang untuk membuat saya tau tentang perasaanya
Dia yang sabar menunggu saya
Dia yang masih berusaha saat saya sudah memberi dia harapan lalu dengan mudah pergi dan berpaling ke pria lain
Dia yang masih ada di samping saya mau pun sedih atau senang
Dia yang mendengarkan impian dan omongan saya yang konyol
Dia yang masih menemani saya hingga saya tertidur
Dia yang mendengar keluh saya
Dia yang masih Setia saat melihat saya dengan pria lain
Dia yang kuat dan tidak pernah mengeluh ke siapapun
Dan dia juga yang membuat lubang di hati saya terlalu dalam

Saya yang membuat kesalahan memilih seseorang yang saya pikir lebih baik
Saya hanya wanita lemah yang hanya menangis saat melihat dia berhenti berjuang
Saya hanya mengeluh saat menjadi pilihan
Saya lemah saat melihat dia yang akhirnya dengan wanita lain
Dia berhenti berjuang
Saya hancur ketika saya di tinggal dua orang dalam waktu yang sama

Bulan menjadi tahun
Tidak saya sadari sudah dua tahun terlewati sia-sia
Tidak bertemu sedikitpun dalam satu tahun
Ketika saya bertemu dia beberapa bulan yang lalu
Saya pikir dia akan setidaknya menatap saya
Lagi-lagi saya hancur
Matanya berpaling dari saya
Saya pikir, penantian saya tidak sia-sia saat saya tau jika dia akan kembali
Saat dia bilang jika dia ingin bersama lagi
Bodoh sekali saya mendengar kabar itu dengan senyum
Dan lagi-lagi dia meninggalkan saya karena wanita lain

Saya tidak tau apa yang harus saya lakukan
Dunia sudah di jajah oleh emansipasi dan harus sebagai pria sudah kodrat untuk menyatakan perasaan lebih dulu
Saat saya untuk menentang pernyataan itu
Saya memulai bahan untuk berbicara
Saya mulai berusaha
Tapi Saya tidak mendapatkan apa yang saya inginkan

Saat saya berpikir
Saya mencintai dia lebih dari saya sendiri
Saya tidak menyesal mengatakan itu
Saat saya menemukan mimpi dan harapan saya
Tapi dengan mudah itu di renggut
Saat saya tersingkir oleh wanita yang lebih baik dan cantik dari saya
Saya hancur, untuk kedua kalinya
Yang pertama saat saya tau keluarga saya tidak utuh
Dan yang kedua saat dia pergi dari hidup saya
Dia memang bukan yang pertama
Dia juga bukan yang terakhir
Yang saya tau adalah dia kebahagiaan untuk saya
Saya bodoh bahwa selalu yakin dia akan datang dan memulai dari awal
Saya mengharapkan sesuatu yang saya saja tidak yakin

Pikiran saya hanya ada pertanyaan
Kenapa
Kenapa kita begitu bodoh
Kita saling menyakiti
Perjuangan kita seimbang
kenapa dulu kita tidak mengungkapkan perasaan
Kenapa kita begitu egois dengan menyakiti orang lain demi sebuah pelarian

Hingga saya yang mempunyai prinsip jika saya tidak akan mengucapkan kata menyerah
Saya kali ini akan teriak kepada dunia jika saya menyerah
Saya berhenti berjuang
Saya berhenti mencintai dia
Inilah titik lelah saya
Saya hanya melukai  jiwa saya jika terus mencintainya
Saya memaafkan kesalahan saya dan dia
Saya mulai melepas apa yang saya peluk erat
Saya akan membiarkan waktu menghapus semuanya
Menjalani kehidupan seperti awal
Dia adalah bayangan
Dia tidak akan nyata, terutama untuk saya
Tulisan ini akan menjadi arsip
Sebagai saksi bisu
Jika kesalahan pada masa lalu bukanlah sebuah masalah untuk ke depannya
Saya doakan dia di tiap shalat saya
Jika kamu, pria yang dulu saya cintai membaca ini
Kamu mengerti kan? Apa yang saya tulis sejauh ini?
Saya juga tidak menulis dalam bahasa sastra, bahasa yang kamu tidak pahami
Jadi kamu tidak perlu berpikir dua kali
Seberarti apa kamu untuk saya
Terutama
Kamu pria kedua yang sangat menyakiti saya, setelah ayah saya
Dan kamu sudah mati satu tahun yang lalu buat saya

Saya berdoa tiap hari agar kehidupan kita masing-masing lebih baik
Jika yang terbaik saya menjadi temanmu ataupun tidak bertemu lagi denganmu
Saya menjalani dan menerima semua itu dengan ikhlas
Terimakasih telah menjadi imajinasi terliar saya :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Dan Harapan Tak Bernama

surat pengingat untukmu