Hujan sudah berhenti, tapi mendung masih sedikit ada
Burung merpati bersorak
Raja siang mencoba untuk menembus kelabu
Rantai-rantai di hidupku mulai lepas satu per satu
Aku akan bebas
Bendera festival mulai di susun
Musik menggantikan kesunyian mu
Kegelapan akan terlewati
Bahkan sang Raja pun ikut turun ke desa untuk menari bersama
Benteng kerajaan memang sudah runtuh
Tapi itu tidak membuat kita lemah
Karena kita yakin
Yakin oleh digdaya Tuhan yang selalu ada di relung hati
Aku Dan Harapan Tak Bernama
Kasih, belenggu mana lagi yang kau cari? Mengikatku di dalam ruangan hampa dengan sang lalu Membuatku hampir mati di tikam kenangan Di balik sekat ini yang kau buat dari jarak Di sana aku bersembunyi dari kenyataan berlapis dinding kelam Langit menatapku geram Pohon menepisku saat aku berteduh dibawahnya Anjing menggonggong Seolah seisi bumi menolak kehadiranku Lalu Neptunus menyeretku ke lautan tak berdasar Tenggelam dalam rindu Dalam sunyi aku mendengar angin menghasutku untuk pergi dari mimpi Di hiruk pikuk lautan terlarang ini aku mendengar kau memanggil namaku Sekali lagi Panggil namaku sekali lagi Aku ingin memastikan, apa itu suara dari ilusiku lagi? Beruntungnya memang benar, itu kau, kasihku Dengan bahtera yang kokoh, kau menyuguhi pertolongan yang ku sebut rumah Tapi kau datang hanya untuk meninggalkan sayatan luka dari kata Meninggalkan hati untuk di tanya Beserta gulungan benang harapan yang kau bawa Aku terulur oleh cinta yang
Komentar
Posting Komentar