Kasih, belenggu mana lagi yang kau cari? Mengikatku di dalam ruangan hampa dengan sang lalu Membuatku hampir mati di tikam kenangan Di balik sekat ini yang kau buat dari jarak Di sana aku bersembunyi dari kenyataan berlapis dinding kelam Langit menatapku geram Pohon menepisku saat aku berteduh dibawahnya Anjing menggonggong Seolah seisi bumi menolak kehadiranku Lalu Neptunus menyeretku ke lautan tak berdasar Tenggelam dalam rindu Dalam sunyi aku mendengar angin menghasutku untuk pergi dari mimpi Di hiruk pikuk lautan terlarang ini aku mendengar kau memanggil namaku Sekali lagi Panggil namaku sekali lagi Aku ingin memastikan, apa itu suara dari ilusiku lagi? Beruntungnya memang benar, itu kau, kasihku Dengan bahtera yang kokoh, kau menyuguhi pertolongan yang ku sebut rumah Tapi kau datang hanya untuk meninggalkan sayatan luka dari kata Meninggalkan hati untuk di tanya Beserta gulungan benang harapan yang kau bawa Aku terulur oleh cinta yang
Lebih dari ribuan hari saya habiskan hanya untuk menuggu jawaban Ratusan orang berlalu lalang melempari saya dengan kata bodoh Bagaimana saya seorang diri dapat bertahan sejauh ini Saya hanya perlu menyatakan satu hal Tidak perlu kamu memberi saya belas kasihan karena saya seorang wanita yang rapuh Kamu hanya perlu duduk,diam dan dengarkan semua pernyataan saya Untuk siapapun yang membaca ini, jadilah salah satu saksi bahwa saya akan berhenti mengejar seseorang yang di balik semua tulisan saya selama tiga tahun terakhir Terutama kamu, percayalah tiap manusia mempunyai batas dan ini adalah batas kemampuan saya Saya hanya mampu bertahan tiga tahun untuk mencintai bayanganmu yang fana Dan suatu saat jika kamu membaca semua ini, percayalah namamu selalu saya bawa di dalam sujud seorang wanita yang kamu acuhkan Percayalah ada seseorang yang sangat mencintaimu dalam tiga tahun terakhir ini Percayalah kamu berarti untuk seseorang Dan percayalah juga saya tersiksa selama tiga tahu
Bukan kesedihan yang membunuh Melainkan rasa hina yang tercetak jelas di kening Aku ini binatang jalang Begitulah katanya Bisikan itu gaduh lagi Bibir yang semula terkatup, kini terbuka kembali Hanya untuk membicarakan binatang yang hina ini Bukan Ini bukan sekedar hanya Tapi sudah hukum alam Dan rasa hina ini baru permulaan dari hukum karma Tidak tahu bagaimana empat atau enam bulan kemudian Apakah binatang jalang ini tetap hidup? Atau mati oleh rasa hina
Komentar
Posting Komentar