Satu
kesempatan saja, untuk sejenak bertemu sama kamu untuk menjelaskan semuanya. Lalu terserah, jika kamu mau menetap lalu berjuang bersama-sama lagi
dengan saya. Atau pergi dan tidak muncul di hadapan saya. Atau tidak sama
sekali
Suara terengah letih mengiang di kuping Petir menggetarkan daratan yang kupijak Dapatku rasakan badai yang terus menghantam Dan kurasakan perjalanan panjang Sukma di dalam jiwa menggeliat Memecah keheningan hari duka ini Apapun yang aku hadapi , sebisa mungkin aku siap Semua orang yang menjadikan ku pelarian belum sempat merasakan indahnya perjalanan Isak tangis hanya terdengar rumput dan ilalang yang selalu menyertai Bagaimanapun cinta adalah sebagian kebutuhan hidup Dan menjadikan salah satu alasan untuk bertahan hidup Tidak kah ada satu pundak saja untuk membantu menopang ini semua? Pertahanan diri sudah tak mampu membentengi Haruskahku merasakan sepahit ini? Haruskah kesedihan ini bertubi-tubi datang? Keganasan duka ini semakin membuatku takluk pada masalah Aku yang mencintaimu tanpa sedikitpun menoleh kearah ku Jarak seakan membuat suatu perbatasan antara kamu dan aku Bukan Maksudku ikatan hati ini yang membuatku kacau Cinta dua hati Haruskah aku mengalaminya ...
Hal yang lebih menyakitkan lagi adalah Ketika saya hampir gila di tikam oleh kenangan Namun kamu tidak ingat sedikitpun tentang itu Ketika setiap hari saya merasa mati karena mencintaimu Namun saya seolah tidak pernah menjadi bagian masa lalumu Dan ketika saya mencintaimu dalam diam dan jarak Kamu mengetahuinya tapi tidak peduli.
Semua dari kita memiliki seseorang yg tersembunyi di dasar hati Ketika kita berpikir tentang dia Kita akann merasakan selalu merasa sakit kecil di dalam Tapi kita masih ingin mempertahankan dia Meskipun aku tidak tahu dimana dia sekarang Apa yg dia lakukan Tapi dia adalah orang yang membuat saya mengetahui hal ini Sebuah hal kecil yang di sebut cinta
Komentar
Posting Komentar