Entah surat itu akan datang seterusnya atau tidak
Menjadi sekedar atau selamanya
Hingga surat itu telah tenggelam dengan surat lainnya
Terselip sebuah kalimat yang menjanggal
Membuat bunga-bunga bermekaran
Pintu hati ini sudah lama menanti
Sudah lapuk dengan waktu
Hingga akhirnya kamu mengetuk pintu ini mengantarkan kebahagian kecilku
Lilin
Hanya dinyalakan ketika dibutuhkan Cahaya yang setia menemani dari gelapnya malam Cahaya yang menerangi ruang-ruang kegelapan Tapi dibalik dari kelebihan lilin Dia rapuh Begitu rapuh ketika ada angin-angun yang berhembus ke arahnya Maka angin itu akan menghilangkan cahaya Cahaya itu hilang hanya dengan hembusan angin kecil Begitu juga dengan kehidupanku Datang ketika kamu butuh Datang ketika kamu merasa bosan Menghibur/membantu kamu untuk melihat saat gelap Dan tapi aku rapuh Aku menerangi yang disekitarku Aku membantu agar kamu bisa melihat yang disekitarmu Tapi sayang aku rapuh hanya dengan angin kecil Aku tak bisa menemani tiap saat Karena aku hanya menyala dikala gelap Karena api-api itu akan melelehkanku dalam waktu sekejap Dan berilah aku waktu sejenak menemanimu Sekalipun kamu buta dengan lingkunganmu
Komentar
Posting Komentar