Hanya dinyalakan ketika dibutuhkan Cahaya yang setia menemani dari gelapnya malam Cahaya yang menerangi ruang-ruang kegelapan Tapi dibalik dari kelebihan lilin Dia rapuh Begitu rapuh ketika ada angin-angun yang berhembus ke arahnya Maka angin itu akan menghilangkan cahaya Cahaya itu hilang hanya dengan hembusan angin kecil Begitu juga dengan kehidupanku Datang ketika kamu butuh Datang ketika kamu merasa bosan Menghibur/membantu kamu untuk melihat saat gelap Dan tapi aku rapuh Aku menerangi yang disekitarku Aku membantu agar kamu bisa melihat yang disekitarmu Tapi sayang aku rapuh hanya dengan angin kecil Aku tak bisa menemani tiap saat Karena aku hanya menyala dikala gelap Karena api-api itu akan melelehkanku dalam waktu sekejap Dan berilah aku waktu sejenak menemanimu Sekalipun kamu buta dengan lingkunganmu
Hal yang lebih menyakitkan lagi adalah Ketika saya hampir gila di tikam oleh kenangan Namun kamu tidak ingat sedikitpun tentang itu Ketika setiap hari saya merasa mati karena mencintaimu Namun saya seolah tidak pernah menjadi bagian masa lalumu Dan ketika saya mencintaimu dalam diam dan jarak Kamu mengetahuinya tapi tidak peduli.
Kemarin malam hanya menyisakan sunyi Malam ini kau meninggalkan sepenggal surat Dan esok kau meminjamkan waktumu kepadaku Waktu ini bagai dahaga di tengah gurun Aku ingin lagi dan lagi seperti tidak pernah puas Yang tergesa tak bisa berbuat apa-apa selain melihat dan menunggu akhirnya saja Terima kasih telah memberiku detik,menit dan sebagian waktumu Membuatku terulur oleh kebahagian Dan kalau boleh aku ingin menjadi detik dan menitmu Menyatu dengan waktu yang mengisi ruang hampa tak bernama Dan mengisi kehidupanmu lagi
Komentar
Posting Komentar