suara hati
bagaikan daun yang jatuh karena angin biarkan sejenak aku di tamanmu hingga kau sapu daun layu itu ajarkan aku untuk tidak membenci angin yang menjatuhkanku bagaikan dua tebing yang terpisah oleh jurang biarkan aku mennjadi jembatan untuk aku lebih mudai mencapai tebingmu ajarkan aku melebur dalam ketakutan tanpa harus lenyap kau hadir dengan ketiadaan, sederhana dalam ketidakmengertian masih perlukah aku bertanya atas sesuatu yang sebetulnya sudah ku ketahui jawabannya? apakah kamu mencintaiku? harus berapa lama lagi aku harus menunggu hujan di tengah gurun yang sungguh tandus? ketahuilah aku mencintaimu, seperti hujan yang tak pernah curiga pada langit yang kapan saja bisa menjatuhkannya sesungguhnya kita satu andai kau tau.